Membandingkan Kasus Meme Setya Novanto dengan Novel Baswedan
jpnn.com, JAKARTA - Pentolan Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia membandingkan kasus meme Setya Novanto (SN) dengan perkara penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan yang ditangani kepolisian.
Yang disorot oleh Doli adalah takaran perlakuan yang diterima oleh seorang Setya Novanto dibandingkan orang lain. Dia mengatakan, polisi terkesan bergerak cepat dengan menetapkan pelaku yang diduga menyebarkan meme ketua umum Golkar itu sebagai tersangka.
"Kemarin SN semakin maju dengan 'mentersangkakan' orang yang dituduh menyebarkan foto 'meme' sakitnya. Lagi-lagi polisi langsung sigap dan cepat mengabulkan keinginan SN. Jauh kalah cepat bila dibandingkan dengan mengungkap kasus Novel, yang hingga saat ini seperti tak ditindak lanjuti," ucap Doli di Jakarta, Kamis (2/11).
Mantan ketua KNPI itu menilai kepercayaan diri SN belakangan memang semakin tinggi, bahkan cenderung jemawa sejak berhasil memenangkan gugatan di pra peradilan atas penetapan statusnya sebagai tersangka korupsi e-KTP oleh KPK.
"Sejak berhasil menaklukkan pengadilan dan memenangkan gugatan di praperadilan, SN seakan bisa mengendalikan semua dan melakukan langkah-langkah ofensif," tegas Doli.
Gerakan yang dilakukan pihak SN menurut Doli sebagai bagian dari upaya menghilangkan citra dan tuduhan seakan sakitnya ketika heboh kasus korupsi e-KTP itu adalah rekayasa dirinya.
"Tapi mereka lupa, bahwa delapan penyakit berat yang diumumkan pihak SN sendiri saat itu, dan tiba-tiba sembuh begitu saja tidak kurang dari tiga hari setelah menang di praperadilan, tidak membuat rakyat lupa begitu saja," pungkasnya. (fat/jpnn)