Membersihkan Gorong-Gorong Buntu di Otak
Senin, 18 Februari 2013 – 01:10 WIB
Bagi yang cito, akan langsung ditangani. Tapi, bagi yang sehat, antrenya sudah mencapai tiga bulan. Sebab, hanya sekitar 15 orang yang bisa ditangani setiap hari. Lebih dari itu, bisa-bisa Terawan sendiri yang akan mengalami perdarahan di otaknya.
Belum diterimanya metode itu oleh dunia kedokteran di seluruh dunia membuat gerak Terawan terbatas. Misalnya tidak bisa secara terbuka mengajarkan ilmunya itu ke dokter-dokter lain agar antrean tidak terlalu panjang. Sampai hari ini, baru dialah satu-satunya di dunia yang bisa melakukan cara itu.
Kalau profesi dokter tidak segera bisa menerima metode itu, jangan-jangan Persatuan Insinyur Indonesia yang akan segera mengakuinya. Anggap saja Terawan ahli membersihkan gorong-gorong yang buntu. Hanya, gorong-gorong itu letaknya tidak di Bundaran HI. (*)
Dahlan Iskan