Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Membuka Cadar-Cadar Penutup Daerah Sensitif

Senin, 21 Februari 2011 – 12:50 WIB
Membuka Cadar-Cadar Penutup Daerah Sensitif - JPNN.COM
Wonderful Indonesia: Dicky Fabrian (kiri) konsulat Indonesia di Mumbai, dan Noviendi Makalam (paling kanan) dalam suasana table talk di JW Marriot Hotel, Mumbai. Foto: Don Kardono
’’Selain kuantitas, juga kualitas kunjungan yang kami hitung,’’ jelas Novie. Semangat Noviendi memang sedang berapi-api. Selama di Mumbai, dari pagi hingga pagi lagi, aktivitasnya tidak pernah lepas dari ’’menjual’’ potensi wisata tanah air. Dengan gaya bercakapnya yang friendly, cara berkawan yang soulness, sentuhan pertama dia cukup efektif membuka cadar-cadar pelaku bisnis wisata di India. Next steps adalah melanjutkan dengan promosi yang lebih gencar dengan kreativitas paket yang cakep. Tugas Kemenbudpar sebagai regulator dan ’’pembuka cadar’’ sudah diperankan dengan amat baik mengesankan. Tinggal menginjak gas lebih dalam untuk membangun networking wisata dunia. Persoalan internal jangan sampai menjadi kendala yang terus menerus menggerogoti kepercayaan publik. Jangan ada kesan, ’’Percuma membuang energi, memasarkan Indonesia ke orang asing, sementara objekobjek wisata di tanah air tidak dipersiapkan optimal.’’ Itu seperti mengundang tamu, tetapi tidak diterima dengan baik.

Bukan repeatation yang didapat, tapi sumpah serapah yang diterima. Bisa menjadi bumerang, kita melempar senjata, kita sendiri yang terpaksa mendapatkan serangannya. Jangan sampai, promosi Indonesia itu jatuh dalam kesan: ’’Faktanya tak seindah promonya!’’ Itu kata-kata yang amat menyakitkan. Ibarat lagu India, yang membuat orang bergoyang pinggul. Jangan hanya kepala, bahu dan tangan yang bergoyang meliuk-liuk. Pinggul pun harus mengikuti irama, sehingga atas bergoyang, bawah pun bergoyang. Ayo, majukan pariwisata, menuju Wonderful Indonesia! ( don@indopos.co.id)

Sekitar 100 pelaku bisnis pariwisata India diam terpaku sekitar 30 menit. Saat presentasi tentang bagian-bagian paling sensitif dan lekuk-lekuk yang

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News