Memperkuat Komitmen Transisi dan Keamanan Energi, Pertamina dan JOGMEC Teken MoU
Selain itu, penandatanganan nota kesepahaman tersebut disaksikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, dan Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang Nishimura Yasutoshi.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan kerja sama ini perlu dilakukan oleh Indonesia dan beberapa perusahaan Jepang yang sedang melakukan proyek pengembangan hulu minyak dan gas bumi untuk menghadapi era transisi energi.
Selain itu, Indonesia juga memiliki potensi yang besar dalam penyimpanan CO2 bawah tanah, serta produksi bahan bakar bersih seperti hidrogen dan amonia.
Selanjutnya, nota kesepahaman ini akan diperdalam dengan Joint Study Agreement (JSA) untuk implementasi Carbon Capture Utilization & Storage (Huff & Puff) di Lapangan Sukowati milik Pertamina EP Cepu (PEPC).
\Kelanjutan kerja sama ini rencananya ditandatangani di Indonesia pada Juli 2023 dan terus diperkuat dengan penandatanganan JSA kedua pada tahun depan.
“Kerja sama ini akan memperkuat langkah Pertamina dalam mengatasi perubahan iklim, menurunkan emisi karbon dan menjalankan transisi energi serta menjaga ketahanan energi nasional,” ujar Nicke.
JOGMEC juga berkomitmen untuk meningkatkan ketahanan energi Jepang dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi berkelanjutan dan netralitas karbon di kawasan Asia, termasuk Indonesia.
Hal itu berdasarkan konsep Asian Zero Emission Community (AZEC) dan Asian Energy Transition Initiative (AETI), yang keduanya dipimpin pemerintah Jepang.
JOGMEC berkomitmen untuk berkontribusi pada peningkatan ketahanan energi Jepang dan realisasi pembangunan ekonomi berkelanjutan dan netralitas karbon di Indonesia dan negara Asia lainnya. (mrk/jpnn)