Mempersiapkan Dompet untuk Menghadapi Badai Resesi di Indonesia
Saat ekonomi melemah, investasi biasanya anjlok yang membuat produksi barang dan jasa akan menurun.
Akibatnya, lapangan kerja berkurang dan banyak perusahaan yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Orang-orang pun lebih menahan diri untuk tidak mengeluarkan uang, sehingga mengancam sejumlah pemilik usaha gulung tikar.
"Penyebab utama melemahnya daya beli adalah akibat pandemi COVID-19 yang telah menekan pendapatan masyarakat dan mengurangi permintaan atas barang konsumsi," kata Abdullah.
Lantas bagaimana nasib dompet kita?
Ligwina Hananto, Lead Financial Trainer dari @qm_financial, Jakarta mengatakan resesi lebih merujuk pada kondisi keuangan negara secara makro, tapi keuangan pribadi tergantung pada kehidupan kita masing-masing.
Menurut Ligwina, kita sebaiknya fokus pada "saya bagaimana?", "apakah kondisi keuangan saya sehat dan kuat?"
"Ibaratnya kita berada di kapal masing-masing, kapalnya ada yang besar dan kecil, lalu ada badai," jelas Ligwina yang juga alumni Curtin University di Australia Barat.