Menakar Potensi Skenario Tiji Tibeh di Timur Tengah
Iran dan Israel: Permusuhan Terbuka
Konflik antara Iran dan Israel semakin memanas dalam beberapa bulan terakhir.
Permusuhan Iran dan Israel bukan hanya tentang perwujudan Palestina merdeka atau program nuklir, tetapi merupakan hasil dari kombinasi kompleks dari ideologi, geopolitik, dan sejarah panjang ketidakpercayaan.
Baru-baru ini, Iran meluncurkan lagi serangan rudal ke Israel, menghancurkan sejumlah fasilitas militer, termasuk sistem rudal Iron Dome dan markas intelijen Mossad.
Serangan tersebut dianggap sebagai balasan atas serangan Israel sebelumnya terhadap target Iran di Teheran, Suriah dan Lebanon.
Israel secara resmi menyatakan akan ada tanggapan terhadap serangan Iran, tetapi metode, lokasi, dan waktu serangan masih dalam tahap perencanaan atau persetujuan.
Israel dilaporkan sedang merencanakan serangan balasan, dengan target utama adalah fasilitas minyak dan gas, kompleks kepresidenan, serta markas besar Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei dan Korps Garda Revolusi Islam (IRGC). Meskipun pembahasan mengenai metode dan waktu serangan masih berlangsung, Israel tampaknya bersikap agresif dalam merespons serangan Iran ini.
Kendati demikian AS termasuk pihak yang ketar-ketir dengan kenekadan Netanyahu terhadap Iran. Untuk menjaga tindakan Israel yang tak terduga terhadap Iran, pemerintahan Presiden Joe Biden telah menawarkan Israel sebuah "paket kompensasi" jika Israel menahan diri untuk tidak menyerang sejumlah target di Iran sebagai respons atas serangan rudal baru-baru ini ke sejumlah target di negara Yahudi tersebut.