Menaker Buka Fashion Paradise 2019
Industri ini memiliki keunggulan dalam hal adaptasi terhadap perubahan zaman. Karena, industri ini menitik beratkan pada kretivitas dan inovasi pelaku industri.
Sehingga, industri fashion dinilainya akan mampu terus bersaing di tengah perubahan jenis pekerjaan dan keterampilan di era digital.
"Di Indonesia, kita tidak akan pernah kehabisan ide untuk berkreasi. Dan di masa depan pekerjaan yang paling bisa diandalkan adalah pekerjaan yang mengandalkan kretivitas, mengandalkan inovasi," ujarnya.
Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kemnaker, Bambang Satrio Lelono, menambahkan, pergelaran Fashion Paradise 2019 merupakan kompetisi fahion design yang diikuti desainer nasional.
Kompetisi ini hasil kerja sama BBPLK Semarang dengan Pemprov Jawa Tengah, Kreasi Lintas Cipta (KLC), dan Asosiasi Pengusaha Perancang Mode Indonesia.
Kompetisi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas SDM di bidang fashion technology, meningkatkan mutu usaha pelaku bisnis, sekaligus menjadi ajang promosi bagi para pelaku bisnis fashion maupun pelaku bisinis lainnya.
"Sasaran kompetisi adalah para desainer pemula di seluruh Indonesia, termasuk lulusan pelatihan kejuruan fashion technology BBPLK Semarang, maupun BLK/LPK lainnya, para lulusan akademi/universitas, serta para personil yang menggeluti fesyen secara otodidak," kata Bambang.
Tahap awal kompetisi ini diikuti lebih 200 peserta. Setelah dilakukan seleksi I, sebanyak 50 desain diperagakan di catwalk Fasion Paradise 2019. Dari 50 desain tersebut, akan dipilih 3 besar desain terbaik.