Menaker Dorong Pemuda di Pamekasan Jadi Wirausaha Mandiri
“Jadi harus ada akses modal, inkubasi bisnis, skema modal dan pembinaannya juga ada. Kalau ini ada, maka kekuatan wirausaha di Indonesia akan berkembang di masa yang akan datang,“ katanya.
Menaker Hanif menjelaskan wirausaha di Indonesia masih kalah dibanding negara lain. Standar Intenasional, akan dianggap cukup negara itu jika kalau empat persen dari jumlah penduduknya adalah wirausahawan.
Hingga saat ini, kata Menaker Hanif, wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,1 persen atau belum sampai 4 persen. Jumlah wirausaha Indonesia tersebut masih kalah dibandingkan Malaysia yang sudah mencapai 5 persen, Singapura 7 maupun Jepang yang sudah mencapai 9 persen.
“Artinya ada PR besar di republik ini yakni bagaimana anak-anak muda ini didorong bukan sekedar punya skilluntuk bekerja. Tetapi yang penting bagaimana punya skill untuk menciptakan lapangan kerja sehingga anak-anak tak bergantung kepada lapangan kerja,“ jelasnya.
“Skill diperlukan untuk kepentingan dua hal. Pertama, dalam hubungan dengan kerja, maka skill bisa jadi alat untuk masuk ke pasar kerja/perusahaan/industri dll. Kedua,skill itu juga bisa jadi dasar kewirausahaan. Tak mungkin dia akan wirausaha tanpa skill yang dimiliki untuk membangun wirausaha," lanjut Menaker Hanif. (jpnn)