Menaker Ungkap Masalah yang Sering Dialami Pekerja Musik, PAPPRI Diminta Lakukan Ini
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah meminta pengurus Persatuan Artis Penyanyi, Pencipta Lagu dan Pemusik RI (PAPPRI) mampu menjalankan tugasnya dan membawa kemajuan nyata bagi organisasi bagi kesejahteraan para pekerja musik maupun pembangunan bangsa Indonesia.
Dia mengungkapkan para pekerja seni musik sering mengalami masalah, mulai dari upah kontrak kerja, hak cipta hingga permasalahan kesetaraan, diskriminasi dan pelecehan yang terjadi terutama pada pekerja perempuan.
"Saya yakin PAPPRI akan tetap terus membuktikan komitmennya untuk melawan segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan pelecehan yang ada di dunia permusikan Indonesia," kata Menaker Ida Fauziyah saat mengikuti pelantikan dan pengukuhan DPP PAPPRI secara virtual di Jakarta, Senin (1/8).
Menurutnya, PAPPRI sebagai wadah yang menghimpun para pekerja seni di bidang musik menjadi angin segar yang membawa harapan bagi perbaikan kesejahteraan dan kesetaraan bagi para anggotanya.
Menaker Ida juga sangat mengapresiasi acara pelantikan PAPPRI yang juga diisi dengan penghargaan kepada para pemusik legendaris tanah air.
"Ini menunjukkan komitmen PAPPRI untuk terus memberi perhatian dan penghargaan kepada para artis dan pekerja musik yang telah berkontribusi besar bagi dunia permusikan di Indonesia," kata mantan anggota DPR itu.
Ketua Umum PAPPRI Tony Wenas dalam sambutannya mengatakan pihaknya akan bermitra dengan pemerintah, termasuk dalam memerangi segala bentuk diskriminasi, kekerasan dan pelecehan yang ada di dunia permusikan Indonesia.
"Tidak dapat dipungkiri, pekerja seni sering mengalami masalah mulai dari upah kontrak kerja, hak cipta hingga permasalahan kesetaraan, diskriminasi dan pelecehan yang terjadi, terutama pada pekerja perempuan," beber Tony yang terpilih sebagai Ketum dalam Munas PAPPRI di Mataram, NTB, awal Maret 2022. (mrk/jpnn)