Menang Karena Syaukani Pulang
Senin, 03 Mei 2010 – 08:32 WIB
Hal senada dikatakan pengamat dari Universitas Mulawarman prof Sarosa Hamongpranoto yang beberapa waktu lalu menjadi panelis dalam debat calon wakil bupati, menyebut, tingginya golput disebabkan pola pikir masyarakat yang mulai apatis (tidak peduli).
"Ini dampak dari rasa ketidak percayaan warga terhadap pemerintah. Warga tidak percaya pemerintah bisa membantu mereka keluar dari masalah hidup, warga tidak percaya pemerintah bisa membantu mereka mendapat kesejahteraan, dan lainnya. Inilah yang membuat mereka tidak mendukung pembangunan dan tidak partisipatif dalam pelaksanaan pilkada," jelasnya.
Sarosa menilai, siapapun yang terpilih sebagai bupati Kukar harus bisa meningkatkan kepercayaan masyarakat dengan membuktikan semua janji yang diucapnya saat kampanye. "Harus ada perubahan. Pemerintahan yang baik adalah pemerintahan yang dipercaya oleh warganya. Sebuah wilayah bisa manu bila pemerintah dalam kebijakannya, didukung penuh oleh masyarakat yang percaya dan yakin. Ini tidak mudah, harus pelan-pelan pemerintah membuktikan perannya pada masyarakat," katanya.