Menarik, Istri Tengku Erry Hanya Menangis Usai Diperiksa KPK
jpnn.com - JAKARTA -. Evi Diana, istri Wakil Gubernur selaku Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, tak mampu menahan derai air mata yang terus bercucuran, begitu usai diperiksa sebagai saksi dugaan suap terhadap sejumlah anggota DPRD Sumatera Utara 2009-2014, dengan tersangka Gatot Pujo Nugroho, Kamis (5/11).
Menariknya, Evi bukan menangis karena cecaran pertanyaan penyidik. Karena sesaat setelah keluar dari ruang pemeriksaan, sekitar pukul 19.15 WIB, mimik wajah mantan anggota DPRD ini terlihat biasa saja, menyapa sejumlah orang yang turut menantinya di lobi depan gedung antirasuah.
Dia baru menangis saat melangkah menuruni anak tangga lobi depan menuju mobil yang menunggu untuk segera membawanya meninggalkan gedung lembaga yang dalam beberapa bulan terakhir cukup menghebohkan masyarakat Sumatera Utara ini.
Karena sikap diamnya, kerumunan puluhan wartawan seperti tak memberi ruang bagi wanita berparas ayu ini untuk berlalu. Alhasil, meski terus mencoba melangkah, Evi tertahan hanya mampu melangkah beberapa langkah dari tangga depan. Wanita ini akhirnya hanya mampu menangis. Sesekali ia terlihat menghapus linangan air mata yang mengalir dengan hijab hitamnya.
"Makanya ibu diam dulu, jawab dulu pertanyaannya," ujar salah seorang wartawati yang terlihat kesal karena jerih payahnya memburu informasi dari Evi, tak berbuah hasil.
Akhirnya karena desakan yang begitu kuat, Evi mengalah. Ia pun menjawab seadanya, agar dapat diberi ruang. "Tak sampai segitu," ujarnya menjawab pertanyaan apakah benar uang yang dikembalikan mencapai Rp 300 juta.
Sayangnya saat ditanya hal-hal lain baik itu kepada siapa ia mengembalikan uang tersebut dan dari siapa ia memerolehnya, istri Ketua DPW Partai NasDem Sumut ini hanya menjawab singkat. "Tanya ke penyidik," ujarnya.
Jawaban tersebut rupanya belum membuat semangat para pencari berita luluh. Salah seorang awak media bertanya apakah benar uang ia peroleh dari Penjabat Wali Kota Medan Randiman Tarigan, yang saat itu menjabat sebagai sebagai Sekretaris DPRD Sumut.