Menbudpar Minta Polisi Menindak
Senin, 07 Desember 2009 – 01:15 WIB
"Itu kan mencemarkan TNI, negara. Tak sesuai. Itu kan versi produser dari Australia. Sedangkan kita dengan Timor Leste juga telah sepakat lewat Komisi Kebenaran dan Persahabatan, bahwa pemerintah Indonesia dan Timor Leste tidak lagi melihat dan meninggalkan masa lalu," paparnya.
Jero menolak bahwa pelarangan pemutaran film itu merupakan kemunduran demokrasi. Menurut dia, kepentingan negara paling tinggi dan diutamakan meskipun mengorbankan kelompok, individu, atau demokrasi itu sendiri. "Semua harus mengalah untuk kepentingan negara," katanya.
Seminggu sejak film tersebut dirilis di Australia awal tahun ini, Polisi Federal Australia (AFP) mengumumkan akan membuka lagi kasus dugaan kejahatan perang tersebut. Menurut pemerintah Australia, lima wartawan itu (Gary Cunningham, Malcolm Rennie, Greg Shackleton, Tony Stewart dan Brian Peters) diduga dieksekusi oleh pasukan khusus TNI pada Oktober 1975. Tujuannya agar mereka tak menyiarkan secara detail invasi Indonesia atas Timor Timur.