Mencoba Berpikir Lebih Tenang
Minggu, 08 Januari 2012 – 18:30 WIB
Baru-baru ini juga begitu, konflik di Sampang. Yang dibakar itu bukan Pondok Pesantren, tapi rumah. Itu juga belum tentu Syiah dan Sunni. Berdasarkan informasi yang saya terima, itu hanya konflik keluarga dan diawali dari masalah perebutan perempuan. Jadi, media dan masyarakat harus lebih cerdas dalam memahami masalah. Karena yang kena imbasnya bukan masyarakat, tapi justru Islamnya. Kan seharusnya tidak boleh seperti itu.
Bagaimana dengan masalah GKI Yasmin, kabarnya pemda menghambat pembangunan rumah ibadah?
Kalau gereja Yasmin itu karena soal perizinan, yakni soal pengurusan surat Izin Mendirikan Bangunan (IMB). Bukan soal agama. Itu sebenarnya perseteruan antara panitia pembangunan gereja dengan Walikota. Salah satu ketentuan mendirikan sesuatu, pasti kan harus ada izin dari tetangga.
Jadi begini, panitia pembangunan gereka itu kan pernah dapat izin, tapi kemudian dicabut. Begitu dicabut, masuk proses pengadilan hingga sampai ke Mahkamah Agung. Saya tidak tahu persis juga. Tapi yang saya dengar, ada pemalsuan tanda tangan masyarakat sekitar, sehingga izinnya ditarik lagi. Kata panitia gereja, walikota tidak melaksanakan perintah hukum. Kata walikota, dia sudah melaksanakan keputusan MA dan memberi izin. Tapi karena di tengah jalan ada pemalsuan , ya ditarik lagi.