Mendag Targetkan Peningkatan Perdagangan Indonesia-Tingkok, Ini Perinciannya
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) M Lutfi membeberkan target baru perdagangan antara Indonesia dan Tiongkok yang akan ditingkatkan tiga kali lipat dalam tiga tahun ke depan.
"Pada kesempatan pertemuan bilateral ini kami berkesempatan untuk berbicara dengan mitra kami yakni Kementerian Perdagangan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) terdapat beberapa poin yang bisa diberikan," ujar Lutfi dalam konferensi pers virtual bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri BUMN Erick Thohir di Wuyi, Fujian, Republik Rakyat Tiongkok pada Jumat (2/4).
Pertama, kata dia, Indonesia akan menargetkan peningkatan perdagangan kedua negara sebesar USD 31 miliar.
"Pada saat ini menjadi USD 100 miliar pada 2024," kata dia.
Poin kedua, lanjut dia, Indonesia dan Tiongkok akan mendalami lagi kesepakatan kerja sama perdagangan yang sudah ditandatangani sejak 2011, yakni Bilateral Economic and Trade Cooperation (BETC) menjadi Trade and Investment Framework Agreement (TIFA).
"TIFA ini akan menjadi jenjang ke yang lebih tinggi, kemungkinan kita akan membicarakan untuk memperdalam kegiatan perdagangan kedua negara dengan skema Comprehensive Economic Partnership Agreement atau CEPA," beber dia.
Pada pertemuan tersebut, lanjut Mendag, kedua belah pihak juga sempat membicarakan low hanging fruit dalam rangka memperbaiki neraca perdagangan kedua negara.
"Jadi saya bisa melaporkan bahwa tadi setelah kita menyepakati setidaknya lima perusahaan (Tiongkok) yang akan mengimpor sarang burung walet dari Indonesia lebih dari USD 1,13 miliar," ujar Lutif.