Mendikbud: Guru Harus jadi Teladan dalam Pendidikan Karakter
jpnn.com, MAGETAN - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menganalogikan pendidikan sebagai bangunan. Sedangkan pendidikan anak usia dini (PAUD) dianalogikan sebagai halaman rumah dan pendidikan dasar adalah fondasi bangunan.
Kemudian pendidikan menengah, baik itu Sekolah Menengah Atas (SMA) ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan bangunan utamanya. Sementara pendidikan tinggi dianalogikannya sebagai atap.
"Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, untuk jenjang pendidikan dasar itu fokusnya pada pendidikan karakter," ungkapnya di Magetan, Jatim, Jumat (11/5).
Dia mengajak para guru untuk membaca dan memahami pokok-pokok pendidikan karakter melalui tripusat pendidikan, yakni sekolah, keluarga, dan masyarakat. Instruksi Presiden Nomor 87 tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter menjadi panduan bagi semua elemen pendidikan nasional untuk bergerak menguatkan karakter generasi muda Indonesia.
"Sekarang harus ada kampanye besar-besaran bahwa yang bertanggung jawab utama atas pendidikan anak adalah orang tua. Sekolah adalah yang mendukung. Jangan dibolak balik," tuturnya.
Dia melanjutkan, salah satu kunci keberhasilan pendidikan karakter adalah para guru. Menurutnya, guru merupakan prasyarat pendidikan karakter. Namun, bukan sembarang orang dengan berprofesi sebagai guru yang bisa mendidik dan menumbuhkan budi pekerti dan karakter positif.
"Kalau mengajar saja, guru boleh digantikan dengan orang lain atau teknologi. Tapi kalau mendidik, tidak bisa. Makanya untuk pendidikan karakter, guru harus menjadi pendidik yang memberi keteladanan," pesannya. (esy/jpnn)