Mendikbud: Indeks Integritas Sekolah Meningkat Tajam
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengaku gembira dengan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2017. Meski nilai UN tidak terlalu berbeda dengan tahun lalu, tapi dari indeks integritas sekolah meningkat tajam. Itu berarti, siswa dan guru sudah mengutamakan kejujuran.
"Saya senang dengan pelaksanaan UN 2017. Capaian murninya meningkat, dan terutama pelaksanaannya meningkat sangat tajam. Ini membuktikan, kecurangan siswa dan guru berkurang jauh," bebernya di Jakarta, Jumat (12/5).
Dia menjelaskan, perpindahan masif dari ujian nasional berbasis kertas pensil (UNKP) menjadi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) meningkatkan kejujuran/integritas pelaksanaan ujian, sehingga meningkatkan kehandalan hasilnya.
Pada jenjang SMA/MA, sekolah yang tahun lalu integritasnya tinggi atau sudah mengikuti UNBK, capaiannya meningkat 3,39 poin. Sementara sekolah yang tahun lalu mengikuti UNKP dengan diwarnai kecurangan (tingkat IIUN rendah) dan tahun ini mengikuti UNBK capaiannya mengalami penurunan/koreksi yang cukup signifikan.
Hal sama juga ditunjukkan oleh hasil sekolah UNKP. Sekolah UNKP ber-indeks-integritas UN tinggi yang berhasil mempertahankan integritasnya di tahun 2017, mengalami peningkatan nilai UN sebesar 1,8 poin. Sedangkan sekolah UNKP yang dulunya ber-indeks-integritas rendah namun tahun ini berhasil meningkatkan integritasnya dalam pelaksanaan UN (IIUN menjadi tinggi) nilai UNnya terkoreksi/mengalami penurunan signifikan.
“Hasil menggembirakan juga ditunjukkan oleh provinsi-provinsi yang pada tahun-tahun sebelumnya memiliki IIUN tinggi kemudian di tahun 2017 seluruh sekolah di wilayahnya beralih moda tes menjadi UNBK. Nilai UN ketiga provinsi tersebut meningkat (Bangka Belitung 4,31 poin, DIY 4,2 poin, dan DKI Jakarta 2,07 poin)," ungkap Muhadjir.(esy/jpnn)