Mendikbud: Senin Siswa di Garut Bisa Sekolah Lagi
jpnn.com - GARUT--Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meminta kegiatan belajar mengajar (KBM) di Kabupaten Garut bisa dimulai Senin (26/9). Pasalnya, dari 13 sekolah yang terkena dampak banjir bandang, hanya empat sekolah posisinya parah. Selebihnya masih digunakan untuk KBM.
"Yang sekolahnya rusak digabung dengan sekolah terdekat. Nanti kalau sekolahnya sudah dibersihkan bisa kembali ke sekolah awal lagi. Penggabungan ini hanya pinjam ruang kelas, materi pelajaran tetap berbeda," terang Menteri Muhadjir usai meninjau sejumlah sekolah yang terkena banjir Sungai Cimanuk, Garut, Kamis (22/9).
Ditambahkan Mahmud, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, KBM memang terhambar karena banyak lumpur dan air di sekolah-sekolah pascabanjir bandang. Sekolah yang terkena dampak bencana akan digabungkan di sekolah terdekat, diantaranya SD Negeri Sukaratu Banyuresmi akan menggunakan ruang kelas di SD Negeri Cipicung 1 Banyuresmi. Kemudian, SMP PGRI dan SMA PGRI Garut memakai ruang kelas di SMP/Sekolah Menengah Atas Hikmah Garut.
“Mereka (sekolah-sekolah) itu menggunakan ruang, dan memang ada ruang yang tidak terpakai, nanti kalau sekolah mereka sudah bersih, mereka bisa pindah ke sekolah asal," terangnya.
Herawati, guru di SLB C YKB, menjelaskan kejadian berlangsung pada Rabu malam (21/9) yang diawali dengan naiknya air dari pukul 22.00 sampai pukul 02.00 dini hari.
“Air itu naik dari jam 10 malam sampai jam 2 pagi, banjir, untuk sekolah kami tidak ada korban,” ujar Herawati.
Dia menyebutkan, kerugian terbesar dialami pada arsip-arsip yang dimiliki sekolah. “Itu semua arsip hancur, tidak tertolong lagi,” ucapnya. (esy/jpnn)