Menelusuri Penyamaran Lima Bulan Buron 'Kakap' Baridin
Perbaiki Instalasi Listrik Warga Korban GempaSabtu, 26 Desember 2009 – 02:05 WIB
"Perilakunya cukup sopan. Bahkan, jika bertemu saya di jalan, pasti membungkuk untuk memberi hormat dan mengajak bersalaman," jelas Elan Suherlan, 50, ketua RT 03/10 Kampung Banyuasih.
Namun, menurut Pandi Supandi, 55, ketua RT 05/10, Desa Pamalayan, Baridin selalu bersikap tertutup. Ketika diajak berbicara masalah teroris saat Noordin tewas di Solo dan ramai diberitakan televisi, dia malah balik bertanya arti teroris. Saat itu, menurut Pandi, warga lain memercayai Baridin tidak mengerti masalah tersebut. "Kalau diajak ngobrol masalah politik, dia selalu menghindar dan terkesan tidak tahu," ungkapnya.
Karena itu, saat Baridin ditangkap Densus 88 pada Kamis sekitar pukul 04.00 dan dilaporkan sebagai buron polisi yang juga mertua gembong teroris Noordin M. Top, warga Kampung Banyuasih geger. Mereka terkejut seolah tidak percaya. "Saya baru sadar setelah melihat foto Baridin di televisi saat penangkapan di kampung saya. Ternyata Usman adalah teroris yang dicari polisi," tegas Pandi.