Mengaku Dekat Personel NAMRU sebagai Sesama Peneliti
Oleh ZULHAM-NAUFAL-ANGGI T, JakartaJumat, 23 Oktober 2009 – 07:53 WIB
Dalam sambutannya, Siti juga menceritakan pengalamannya selama memimpin Depkes. Menurut dia, saat pertama menjadi Menkes, dia merasa seperti masuk hutan belantara. "Jadi, perlu adaptasi dulu," katanya. Kemudian, belum genap 100 hari menjabat, sudah ada bencana gempa bumi dan tsunami di Aceh."Sehingga sulit, mana yang diprioritaskan," katanya. Problem tak berhenti di situ. Menurut Siti, berikutnya ada ujian dengan polio, virus antraks, hingga flu babi. Sampai menjelang akhir jabatan, juga ada bencana gempa. "Saya berharap Menkes baru tidak diuji dengan wabah di bidang kesehatan," ujarnya.
Secara tegas dia mengucapkan selamat kepada Endang yang mendapat kepercayaan dari Presiden SBY untuk memimpin Depkes. "Ibu Menkes Endang adalah Menkes wanita kedua sepanjang sejarah Indonesia setelah saya," katanya bangga.Saat mengakhiri sambutannya, Siti Fadilah meminta maaf kepada seluruh pegawai Depkes, terutama jika dia pernah marah. "Tapi, saya bukan tipe pemarah. Saya hanya ingin bekerja cepat dan tepat," katanya lantas meminta seluruh pegawai menerima Endang dengan baik.
Ketika tiba giliran menyampaikan sambutan, Endang mengatakan sambutannya akan pendek. "Ibu Siti Fadilah sudah lima tahun, sementara saya baru satu hari, seharusnya tidak diperbandingkan," katanya.Namun, dia mengaku bangga dengan capaian-capaian positif yang diraih Depkes selama ini. Endang menegaskan akan melanjutkan semua program prorakyat. "Sekarang tidak waktunya lagi bongkar pasang. Mohon bantuan dan dukungannya," urainya.