Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengaku Wartawan, Pria Australia Ini Dituduh Sebagai Teroris Kurdi

Rabu, 10 Oktober 2018 – 18:00 WIB
Mengaku Wartawan, Pria Australia Ini Dituduh Sebagai Teroris Kurdi - JPNN.COM

Pengadilan mengungkap, seorang pria Australia keturunan Kurdi yang pernah membakar dirinya di luar Balai Kota Sydney akhirnya bergabung dengan kelompok teroris yang bertempur di perbatasan Irak dan Turki.

Poin kunci:

• Renas Lelikan dituduh berkelahi dengan Partai Pekerja Kurdi, yang juga dikenal sebagai PKK. Mereka diduga berperang melawan kelompok Negara Islam (ISIS)
• Renas Lelikan bersikukuh ia tak terlibat dalam pertempuran di perbatasan Irak-Turki
• Sebaliknya, ia mengatakan dirinya meliput tentang 'perjuangan warga Kurdi'

Renas Lelikan, 40, mengaku tidak bersalah atas tuduhan terlibat dalam perseteruan di negara asing dan saat ini sedang menghadapi persidangan di Mahkamah Agung negara bagian New South Wales (NSW).

Jaksa Penuntut Utama, Paul McGuire SC, mengatakan kepada juri bahwa Lelikan bepergian ke perbatasan Turki-Irak untuk bertempur dengan Partai Pekerja Kurdi, PKK, ketika permusuhan antara kelompok teror dan pemerintah Turki pada tahun 2012 meningkat.

"Ia tak hanya ada di sana selama konflik bersenjata, di tempat yang sangat berkonflik di sepanjang perbatasan itu, [tetapi] Anda akan bisa menyimpulkan dari bukti ... bahwa ia sendiri terlibat," kata McGuire kepada juri.

McGuire mengatakan pengadilan akan menerima bukti foto Lelikan mengenakan seragam PKK, membawa senjata termasuk granat dan senapan AK-47, berdiri di depan bendera PKK, dan menemani tentara lainnya.

Ia juga mengatakan email terdakwa, postingan media sosial dan komunikasi lain dari tahun 2012 juga akan menjadi bagian dari kasus yang diajukan jaksa.

"Dalam setidaknya dalah satu email, pada Februari 2012, terdakwa menyebut 'menyambut di musim semi' dan mengatakan 'ini bisa menjadi perlawanan terbesar dan paling berani dalam sejarah'," kata McGuire.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close