Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?

Senin, 27 April 2020 – 17:40 WIB
Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat? - JPNN.COM
Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih China dalam hal angka tertinggi kasus dan kematian akibat COVID-19 di dunia. (ABC News: GFX/Jarrod Fankhauser)

Korea Selatan, Singapura dan Hong Kong, yang sempat sukses dianggap memerangi penyebaran COVID-19, memiliki satu kesamaan: pengujian yang ketat dan penelusuran kontak.

Ada satu tahap di mana Korea Selatan memiliki jumlah kasus tertinggi di luar China, tetapi negara itu berhasil mengendalikan penyebaran dan sedang menguji hampir 20.000 orang per hari pada pertengahan Maret.

Pandemi virus corona

Mengapa Dampak Virus Corona Lebih Parah di Negara-negara Barat?
Ikuti laporan terkini terkait virus corona dari Australia dalam Bahasa Indonesia.

 

Korea Selatan juga telah mendirikan pusat pengujian dengan metode 'drive-through' dan memberlakukan teknologi pelacakan digital, termasuk rekaman CCTV, transaksi kartu kredit, dan data lokasi smartphone, untuk memantau pasien yang potensial terjangkit.

Serupa dengan Korea Selatan, strategi peredaman wabah di Singapura juga melibatkan pengujian kontak orang yang terinfeksi, yang memungkinkan negara pulau itu untuk mengidentifikasi banyak kasus tanpa gejala.

Tingkat kematian Singapura juga berkisar 0,1 persen, yang menurut Profesor Ooi disebabkan oleh proses penyaringannya.

"Alasan mengapa tingkat fatality di Singapura rendah bukan karena kami lebih sehat atau bugar ... tetapi faktanya adalah kami mendeteksi lebih banyak kasus," jelasnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa "Singapura tidak melakukan segalanya dengan benar", karena kasus-kasus di negara ini baru-baru ini meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar 11.200, dengan banyak dari mereka yang baru terinfeksi adalah pekerja migran yang tinggal di asrama.

Amerika Serikat, Italia, Spanyol, Perancis, dan Britania Raya telah mengambil alih posisi China dengan jumlah kasus dan angka kematian akibat virus corona tertinggi dunia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close