Mengapa Tiongkok Melulu?
Tapi itu perlu waktu satu bulan. Itu pun sudah banyak yang harus ditempuh dengan pesawat. Dikabulkan.
Ganti saya yang “njondil”. Sebulan? Mana bisa saya meninggalkan bayi saya ini sebulan? Saya tinggal satu hari saja kangennya sudah sampai ubun-ubun. Sebulan? Tidak bisa.
Maka kami pun bernegosiasi. Akhirnya disepakati waktu dua minggu. Dicarikan jalan menyingkat jadwal: lebih banyak lagi yang pakai pesawat.
Hasil kunjungan dua minggu ke AS ini bukan main. Inspirasi yang saya peroleh bejibun.
Pulang dari AS semangat saya berlipat. Lebih banyak lagi perombakan akan saya lakukan.
Lho, mana jawaban atas pertanyaan Tiongkok tadi?
Kelihatannya belum bisa hari ini. Sabarlah menunggu. Semoga ada di sambungannya besok. Atau lusa. Atau kapan-kapan. Ampuuuun.(***)