Mengejutkan! Ini Fakta di Balik Pemberian Bantuan untuk Korban Banjir
KPAI menerima pengaduan dari masyarakat terkait distribusi bantuan sosial untuk anak-anak korban banjir yang disinyalir tidak merata.
Bantuan yang datang dari elemen masyarakat yang terdata di posko-posko atau tempat penampungan sebagian besar pembagiannya dilakukan secara simbolis kepada salah satu pengungsi dengan diambil foto dokumentasi.
Selanjutnya, masyarakat yang menjadi korban banjir mengaku tidak segera menerima bantuan berupa alat-alat yang baru.
Mereka hanya menerima barang bekas pakai seperti pakaian bekas. Sedangkan bantuan barang baru beli dimasukkan ke gudang.
"Masyarakat korban banjir juga mengadu cara pembagian barang-barang bekas pakai dengan cara dilempar merupakan cara yang menyinggung kemanusiaan. Bantuan barang baru kepada anak-anak seperti selimut, kasur, bantal dan sebagainya," bebernya.
KPAI juga menerima pengaduan masalah penerangan listrik, seperti di perumahan Villa Nusa Indah Bojongkulur Gunungputri Bogor yang gelap gulita.
Kondisi tersebut menyebabkan anak-anak terganggu proses belajarnya. Bagi keluarga sendiri merasa khawatir dengan keamanan barang-barang jika meninggalkan rumah untuk mengungsi. Tidak adanya akses penerangan juga dialami tempat lainnya.
Kondisi mati listrik menyebabkan kampung Pulo RT 11/03 Kampung Melayu Jatinegara Jakarta Timur gelap gulita. Ikhtiar menggunakan lilin sebagai penerang berdampak pada kebakaran yang menewaskan 2 warga. (esy/jpnn)