Mengejutkan! Satu Lagi Anak Raksasa, Bobot Satu Kuintal Lebih
''Waktu itu kami masih rawat jalan,'' ungkapnya.
Kemarin Tumiyatun dan Padi kembali membawa Yunita ke RSUD Sidoarjo. Mereka membawa Yunita dengan menggunakan pikap pinjaman.
Ya, memang butuh perjuangan untuk membawa anak pertama di antara dua saudara tersebut ke rumah sakit. Berat badan 110 kilogram Yunita tidak muat jika diangkut dengan mobil biasa.
''Saya naikkan mobil buntung, Mbak. Butuh bantuan banyak orang buat mengangkat anak saya,'' jelas Padi yang saat itu di samping Tumiyatun.
Yunita langsung dibawa ke poli penyakit dalam pukul 10.30. Namun, dia langsung dirujuk ke poli jantung.
Yunita ditangani langsung oleh dr Arief Bowo Kurniawan SpJP FIHA, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah RSUD Sidoarjo.
Dugaan awal, Yunita mengalami pembengkakan jantung. Karena itu, remaja tersebut harus dirawat inap untuk diperiksa lebih lanjut.
Dari poli jantung, Yunita harus menunggu antrean kamar. Hingga akhirnya dia mendapat kamar di Ruang Mawar Kuning. Bobotnya yang lebih dari 1 kuintal menyulitkan para petugas medis ketika memindahkannya dari instalasi gawat darurat (IGD).
Sembilan petugas medis ikut membantu mengangkat tubuh besar Yunita. Kondisi Yunita sudah tidak berdaya. Tangan kirinya sudah terpasang infus.
Dia hanya bisa telentang dengan pasrah saat para tim medis mengangkat tubuh Yunita. Tanpa ada penolakan sama sekali dan hanya terdiam sambil melirik-lirik Tumiyatun.
Yunita pun menjadi pusat perhatian seluruh pasien di dalam Ruang Mawar Kuning tersebut.
Bahkan, keluarga pasien yang di luar ruangan pun ikut mendekati Yunita lantaran penasaran dengan berat badan yang tidak normal itu.
Setelah berhasil dipindahkan dari brankar (tempat tidur dorong) ke bed, petugas medis langsung mengecek tensi Yunita.
Arief mengatakan, pihaknya baru melakukan pemeriksaan awal. Pembengkakan jantung belum bisa dipastikan. Harus ada observasi lanjutan. Karena itu, Yunita harus diopname. Hari ini gadis tersebut menjalani tes ekokardiografi.