Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenal Bucalan, Ritual Jelang Dhaup Ageng Pakualaman 2019

Minggu, 30 Desember 2018 – 13:42 WIB
Mengenal Bucalan, Ritual Jelang Dhaup Ageng Pakualaman 2019 - JPNN.COM
Abdi dalem saat menyiapkan sejaji untuk ritual bucalan. Foto: Istimewa

jpnn.com, YOGYAKARTA - Pernikahan putra sulung KGPAA Paku Alam X, BPH Kusumo Bimantoro dengan dr. Maya Lakshita Noorya akan diselenggarakan pada 5-6 Januari 2019. Rangkaian acara dalam Dhaup Ageng Pakualaman 2019 sudah dimulai dengan ritual bucalan pada Senin (24/12) lalu. Tradisi ritual bucalan dilakukan di wilayah Kagungan Dalem Pura Pakualaman.

Menurut guru spiritual kejawen di Pakualaman, Yomo Widuro, bucalan merupakan ritual penyucian atau memberi sesaji pada tempat-tempat yang dianggap keramat, dan dilakukan sebagai bentuk pemberitahuan atau mohon ijin kepada roh-roh, perihal rencana pernikahan serta mohon dijauhkan dari segala gangguan.

Bucalan juga sebagai bentuk doa kepada Tuhan, untuk meminta agar perhelatan Dhaup Ageng dilancarkan.

“Inti dari prosesi bucalan ini adalah meminta kelancaran, agar Dhaup Ageng ini bebas dari halangan. Kita panjatkan doa dan berikan saji-sajian untuk para penunggu atau leluhur di lingkungan pura, supaya mereka juga kasih izin dan ikut mendoakan,” kata pria yang karib disapa Pak Yomo seperti dilansir dari Genpi.co.

Sebelum ditempatkan di sejumlah titik di Pura Pakualaman, sajian bucalan didoakan terlebih dahulu oleh Pak Yomo. Doa yang dipanjatkan dalam prosesi bucalan ini terdiri dari doa secara Islam dan doa dalam adat kejawen.

Sajian bucalan ini terdiri dari tumpeng lima warna, daun sirih yang dilinting, aneka buah-buahan dan jenang. Ada sekitar 50 bucalan yang disiapkan dan ditempatkan di sekitar 50 sudut di bagian dalam dan luar pura Pakualaman.

“Isi dari sajian bucalan ini sebenarnya makanan yang biasa kita makan sehari-hari. Ada tumpeng lima warna, jenang, sirih, buah-buahan, dan macam-macam, yang umum kita makan aja,” jelas Pak Yomo.

Bucalan sendiri merupakan tradisi adat jawa yang biasa dilakukan sebelum menggelar hajat besar. Tidak hanya sebelum upacara pernikahan, bucalan juga dilakukan sebelum hajat-hajat lainnya yang digelar di Pakualaman.

Rangkaian acara dalam Dhaup Ageng Pakualaman 2019 sudah dimulai dengan bucalan, ritual penyucian atau memberi sesaji pada tempat-tempat yang dianggap keramat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News