Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenal Dabus, Sarat Makna Keagamaan Hingga Melawan Penjajah

Ayat-ayat Suci Terus Didengungkan

Selasa, 21 Juni 2016 – 10:25 WIB
Mengenal Dabus, Sarat Makna Keagamaan Hingga Melawan Penjajah - JPNN.COM
Syekh memimpin pelaksanaan ritual dabus. FOTO: Malut Post/JPNN.com

Pelaksanaan ritual dabus dipimpin seorang ahli yang disebut Syekh. Menurut H Ridwan Dero, salah seorang Syekh, dabus adalah ritual keagamaan yang mulanya berawal sebagai wirid sang Syekh untuk mencapai tingkatan iman dan takwa kepada sang Pencipta.

”Selain itu, juga menjadi perlindungan bagi diri dan keluarga Syekh sendiri,” kata Ridwan yang merupakan Qadhi (Ketua Mahkamah Syariah, red) Kesultanan Ternate.

Masyarakat yang hendak menggelar dabus akan menghubungi seorang Syekh. Sang Syekh sendiri harus memiliki jamaah zikir yang mengiringinya ketika melakukan ritual dabus. Tiga hari sebelum digelarnya dabus, seorang Syekh harus menjaga kalbu, pikiran, dan tindakannya agar selalu bersih dan positif.

Bahkan ia disarankan untuk berpuasa dalam tiga hari tersebut. ”Pada malam hari ketika digelarnya dabus, Syekh menjalankan salat sunah dua rakaat dan berdoa untuk memohon perlindungan. Sehingga pekerjaannya (memimpin ritual, red) benar-benar sesuai dengan ritual keagamaan yang bernafaskan Islam,” sambung Ridwan.

Ritual dabus sendiri menggunakan benda tajam berupa bilah besi runcing yang ditusukkan ke dada. Diperlukan perlindungan yang benar untuk menghindari terjadinya hal-hal yang membahayakan nyawa pelaku dabus. Perlindungan tersebut bukan berupa alat-alat keselamatan, namun berupa doa dari sang Syekh.

”Keyakinan para pelakon membuat mereka tidak merasakan sakit dan sebagainya. Ini sebagai suatu ikhtiar sosial. Keyakinan itu tidak ada kaitannya dengan hal mistik, tapi merupakan elemen penyebaran Islam pada waktu itu,” kata Sahril.

Gelaran dabus diiringi dengan pembacaan ayat-ayat Alquran dan puji-pujian kepada Allah, serta tabuhan rebana. Pelakonnya bisa siapa saja, bahkan perempuan, asalkan seorang muslim dan dalam kondisi bersih lahir batin. Mereka juga wajib berwudhu terlebih dahulu.

Sebelum melakukan dabus, para pelakon diharapkan tidak melakukan hal-hal yang melanggar syareat agama. Seperti halnya para Syekh, pelakon juga diharuskan menjaga kebersihan hati dan perilakunya.

DI sejumlah daerah di nusantara, tradisi dabus masih dapat ditemui. Di Maluku Utara, warga mengenalnya sebagai dabus atau badabus atau taji besi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close