Mengenal Komunitas Blues, Relax, and Kongkow-Kongkow Time (BreakTime)
Hilangkan Jenuh, Kumpul di Kafe Tiap Malam MingguMenurut Iqbal, rasanya sangat menyenangkan. Penggila musik blues selalu merindukan saat-saat santai untuk memerdekakan diri dengan mendengar dan menyanyikan musik tersebut. Tapi, kesempatan untuk melakukan itu semakin sulit didapat. Mengisi waktu, bagi mereka, tidak cukup hanya dengan mendengarkan musik di rumah. "Yang bisa bermain musik pasti ingin tampil. Yang tidak bisa bermain pasti ingin melihat penampilan musisi blues secara live," ujarnya.
Setelah komunitas itu tumbuh besar, mereka tak punya angan-angan atau target muluk. Komunitas itu bahkan tak memiliki struktur kaku. Di dalamnya hanya ada orang yang dituakan. Tetapi, dalam pergaulan, semua tampak seperti teman sebaya. Dia mengatakan, selama ini semua berjalan apa adanya. Mereka mengadakan event jika ada kesempatan yang memungkinkan.
Band-band blues terkadang unjuk gigi dalam pagelaran dan festival blues internasional. Apalagi, anggota Break Time selalu diprioritaskan untuk tampil sebagai salah satu wakil Indonesia. "Seperti itu perjalanannya hingga sekarang. Kami orang-orang pertama di komunitas tak menyangka."
Mereka terbuka untuk siapa saja yang mau bergabung. Break Time, bagi mereka, tetaplah wadah untuk kongko bareng dan menghilangkan penat sambil menikmati musik blues. (*/oni/dwi)