Mengenal Magiao, Maskot Resmi Pesta Ya'ahowu 2017
jpnn.com, NIAS SELATAN - Ajang pesta seni dan budaya Suku Nias "Pesta Ya'ahowu 2017" akan berlangsung pada 23 hingga 26 November 2017 mendatang di Kota Gunungsitoli, Kepulauan Nias, Sumatera Utara.
Guna lebih meningkatkan promosi ajang tersebut, secara resmi diluncurkan Maskot Pesta Ya’ahowu yang diberi nama Magiao.
Penggunaan maskot ini akan dilakukan hingga lima tahun ke depan. "Maskot pesta Ya’ahowu secara resmi adalah Magiao yang akan berlaku untuk lima tahun kedepan. Sehingga Pesta Ya’ahowu ke depan akan tetap menggunakan maskot Magiao," ujar Ketua Forum Kepala Daerah (Forkada) Kepulauan Nias yang juga Wali Kota Gunungsitoli, Lakhomizaro Zebua.
Keputusan penggunan maskot Magiao ini dilakukan setelah melalui beberapa proses dan masukan. Sehingga kemudian ditetapkan penggunaan maskot Magiao dengan tagline "Nias Pulau Impian".
"Dengan adanya maskot ini sebagai media interaksi dan promosi Pesta Ya’ahowu serta mendorong pelaku pariwisata untuk menciptakan nilai ekonomi dari maskot tersebut. Diharapkan pelaku usaha dapat bersinergi dengan baik," ujar Lakhomizaro Zebua.
Sementara Wakil Walikota Gunungsitoli selaku Ketua Tim Pelaksana Pesta Ya'ahowu Kepulauan Nias 2017, Sowaa Laoli menjelaskan, Magiao adalah bahasa Nias untuk penyebutan Burung Beo Nias yang merupakan satwa endemik yang hanya dapat ditemukan di Kepuluan Nias. Burung Magiao sendiri diceritakan sebagi pemimpin berbagai jenis burung yang ada di daratan Kepulauan Nias.
"Konon Burung Beo Nias lebih pintas dari burung-burung beo lainnya yang ada di wilayah lain di Indonesia dan belahan bumi lainnya," ujar Sowaa Laoli.
Keunikan Burung Beo Nias atau Magiao diantaranya adalah memiliki badan yang lebih besar serta lebar atau panjang sayap lebih besar dibanding burung beo lainnya. Selain itu warna bulu juga lebih hitam pekat dan di kepala bagian belakang dan dibawah telinga terdapat bulu warna kuning.