Mengenal Raja Juli Antoni: Aktivis, Intelektual dan Politisi Berdarah Riau
jpnn.com, JAKARTA - Raja Juli Antoni atau yang akrab disapa Raja Antoni merupakan satu-satunya wakil menteri berdarah melayu Riau sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Pria kelahiran Pekanbaru 13 Juli 1977 ini sempat mengemban pendidikan di Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut selama enam tahun.
Pada 2000, Raja Antoni menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelajar Sarjana Agama dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tidak hanya berkuliah, Raja Antoni juga terlibat dalam dunia aktivisme sosial melalui organisasi bernama Ikatan Pelajar Muhammadiyah hingga menjadi Ketua Umum tingkat nasional pada periode 2000-2002.
Pada 2004, ia menuntut ilmu di the University of Bradford, United Kingdom lebih tepatnya pada Departemen Studi Perdamaian (Department of Peace Studies) dengan beasiswa Chevening Award.
Sebagai salah satu syarat lulusnya, tesis yang ia susun membahas tentang proses resolusi konflik Aceh.
Sepulang dari Inggris pada 2004, Raja Antoni dipercaya oleh Buya Syafii Maarif untuk memimpin MAARIF Institute for Culture and Humanity, yakni sebuah lembaga pemikiran dan advokasi untuk mewujudkan praksis Islam yang egaliter, non-diskriminasi, toleran, dan inklusif.
Pada 2005, dia mendapat amanah jadi Sekretaris Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Pimpinan Pusat Muhammadiyah.