Mengenang 19 Tahun Tragedi Bom Bali, Kepala BNPT Sebut Terorisme Jadi Perhatian Semua Pihak
Kepala BNPT juga menyatakan BNPT terus berupaya memberikan perlindungan bagi para korban terorisme dan telah melakukan beberapa langka konkret untuk memberikan perlindungan, pemulihan, dan kesejahteraan kepada korban, dan keluarga korban.
“Bentuk kehadiran BNPT ini dalam Peraturan Presiden Nomor 7 tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstrimisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme (RAN PE). Salah satu pilar RAN PE adalah perlindungan terhadap saksi dan korban dari ekstrimisme berbasis kekerasan yang mengarah terorisme,” kata Kepala BNPT.
Kepala BNPT Boy Raffi Amar juga menambahkan kegiatan hari ini dapat membangun kehidupan masyarakat yang jauh lebih baik, jauh dari kekerasan, jauh dari segala menyakiti satu sama lain.
Sebab, kekerasan yang disengaja maupun tidak disengaja jelas membawa bencana kemanusian. Meminimalisasi kejahatan merupakan tugas kita bersama untuk kedamaian di negara Indonesia.
“Semangat hari ini menggambarkan bagaimana kita harus berkolaborasi bersinergi mengantisipasi sekecil apapun potensi ancaman kejahatan terorisme harus kita bersama-sama untuk mengeliminasi segala potensi yang mungkin timbul di masyarakat oleh karena itu kita akan terus melakukan update identifikasi segala bentuk potensi ancaman itu,” ujar Kepala BNPT.
Tercatat perwakilan Kedutaan Besar Prancis, Inggris, Belanda, Australia, Jepang, Selandia Baru, Seychelles, UNODC, turut hadir mengikuti acara ini secara offline.
Tak ketinggalan, Kedutaan Besar Amerika, Jerman, Swedia, dan Korea Selatan juga hadir secara daring.
Acara ditutup dengan menabur bunga dan menyalakan lilin di Monumen Ground Zero Legian sebagai bentuk rasa dukacita dan berdoa bersama untuk para korban.(fri/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini: