Mengenang Seniman Ludruk Cak Sapari, Sosok Pendiam Lucu Murah Ilmu
Hingga akhirnya Cak Sapari meninggal dunia. Yuli menuturkan keluarganya sudah merelakan kepergian pelawak ternama Surabaya itu.
“Kami semua sudah ikhlas, bapak sakit sejak lama,” tutur Yuli.
Meski demikian, kepergian Cak Sapari tetap menyisakan duka mendalam bagi komunitas Ludruk Nom-Noman Tjap Soeroboio (LUNTAS). Meski sudah senior dan melegenda, Sapari tetap rendah hati kepada pada pelawak-pelawak yang lebih muda.
Penasihat LUNTAS Djadi Galajapo menuturkan dirinya pernah satu panggung dengan Cak Sapari pada 2002.
Saat itulah Djadi melihat Cak Sapari sebagai senior di kancah komedi selalu berbagi ilmu kepada pelawak-pelawak muda.
“Cak Sapari itu adalah orang yang tidak pelit, selalu mengarahkan seniman-seniman muda bisa tampil bagus,” katanya.
Pada Juni lalu, Djadi bersama komunitas ludruk Surabaya menggelar Ludrukan Charity. Kegiatan amal itu untuk menggalang dana guna membantu Cak Sapari.
Djadi juga menjadi wakil keluarga Cak Sapari saat menyambut para pelayat. Djadi menyebut kariernya di dunia komedi ludruk tak terlepas dari jasa besar lamarhum.