Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengenang Tokoh Perempuan dan Pahlawan Masa Kini

Oleh: Burju Silaban

Senin, 11 November 2019 – 02:30 WIB
Mengenang Tokoh Perempuan dan Pahlawan Masa Kini - JPNN.COM
Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan Pengurus Pusat GMKI, Burju Silaban. Foto: Dok. GMKI

Ada beberapa nama pahlawan seperti R.A Kartini, Cut Nyak Dien, Hj. R Rasuna Sahid, Fatmawati Soekarno dan Dewi Sartika masih sering kita dengar. Namun ada beberapa tokoh perempuan luar biasa yang juga berjasa pada kemerdekaan Indonesia yang seolah terlupakan. Beberapa contoh tokoh perempuan yang hampir terlupakan sejarah adalah Keumalahayati, Martha Christina Tiahuha, Maria Walanda Maramis, Surastri Karma Trimurti, Nyai Hj Siti Walidah Ahmad Dahlan, Nyi Ageng, Opu Daeng Risaju, Siti Manggopoh, Rohana Kudus dan lainnya. Nama mereka tidak banyak di sebut dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Dilihat dari sejarah, tokoh-tokoh tersebut juga ikut ambil andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Keumalahayati adalah gadis yang berasal dari Kesultan Aceh. Malahayati pernah memimpin janda-janda yang telah syahid berperang melawan kapal dan benteng Belanda. Atas keberaniannya Dia mendapatkan gelar Laksamana. Sedangkan Martha Christina Tiahuha,

Dia merupakan pahlawan dari tanah Maluku. Dia adalah gadis pemberani yang ikut bergerilya melawan peperangan sampai diasingkan kepulau Jawa. Maria Walanda, Dia adalah perempuan Sulawesi Selatan. Dia adalah seorang pahlawan Perempuan karena usahanya untuk mengembangkan keadaan wanita, pendombrak adat, pejuang kemajuan dan emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan .

Tokoh yang lainnya adalah S.K. Trimurti seorang wartawati, guru, sekaligus penulis membuatnya harus ditangkap hingga dipenjara. S.K. Trimurti berusaha menyadarkan bangsa Indonesia bahwa negara ini sedang dijajah. Ia tetap menulis beberapa surat kabar dan memperjuangkan kebebasan pers, berekspresi, hingga memperjuangan kaum-kaum yang tertindas. Tidak kalah dengan Rohana Kudus, adalah wartawan perempuan Indonesia pertama, berkat perjuangannya dia mendapatkan gelar baru-baru ini sebagai pahlawan nasional yang di tetapkan oleh Presiden Joko widodo pada Rabu (6/11/2019).

Dari beberapa tokoh perempuan di atas, maka patutlah kita bersyukur dan mengumandangkan harum nama mereka. Karena mereka sangat berjasa dalam keberadaan perempuan masa kini di bumi pertiwi. Perjuangan mereka telah menghantar untuk menjadi perempuan yang hebat, perempuan yang tangguh, perempuan yang merdeka dalam memerangi setiap ketidakadilan.

Menurut Anindya Sulasikin keberhasilan Para perempuan atau prestasi yang dihasilkan kaum perempuan masa kini di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, agama maupun pertahanan dan keamanan tak lain karena hasil perjuangan dan pengorbanan para tokoh dan pahlawan perempuan terdahulu.

Lantas apakah yang harus kita lakukan sekarang? Bagaimana dengan Pahlawan perempuan masa kini? Perempuan saat ini tidak hanya bicara soal cantik, bekerja dan mengejar kesuksesan. Perempuan masakini harus dapat mencintai dan menghargai dirinya sendiri. Emansipasi perempuan di dunia politik dan pendidikan harus kita lanjutkan. Perempuan masakini harus memperkaya diri dengan ilmu, wawasan, pengalaman dan dapat mengembangkan potensi dalam diri.

Saat ini, perempuan Indonesia telah mendapat tempat yang cukup terhormat dalam segala level ataupun bidang. Partisipasi perempuan dalam berbagai bidang untuk mewujudkan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki juga merupakan bagian penting dalam membangun bangsa dan membangun kesejahteraan. Upaya peningkatan peran dan partisipasi perempuan Indonesia hendaknya dipandang sebagai suatu strategi dalam membangun ketahanan keluarga, ketahanan masyarakat, maupun ketahanan nasional yang pada akhirnya berimbas terhadap kesejahteraan bangsa Indonesia.

Memperingati hari Pahlawan, tidak lengkap bila tidak membahas peran perempuan yang berjasa bagi kemerdekaan dan pembangunan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News