Mengganti Daging Sapi dengan Daging Ayam Bisa Mencegah Kanker?
jpnn.com - Konsumsi daging merah, terutama daging sapi, biasanya meningkat seiring berlangsungnya Hari Raya Idul Adha, yang jatuh pada hari Minggu (11/8) kemarin. Jenis daging ini bisa diolah menjadi berbagai makanan yang menggugah selera. Akan tetapi, penelitian terbaru menyebutkan bahwa mengganti daging sapi dengan daging ayam bisa mencegah kanker. Bagaimana penjelasannya?
Berisiko menyebabkan kanker payudara
Dalam beberapa hari ke depan – setelah momen Idul Adha kemarin – sebagian besar masyarakat masih akan masih menikmati hidangan berbahan daging sapi di rumahnya. Entah digulai, disemur, atau diolah dengan cara lain. Namun, di balik nikmatnya daging sapi yang Anda santap, sebenarnya ada bahaya yang mengintai.
Sebuah penelitan terbaru yang dipublikasikan di International Journal of Cancer menyebut bahwa terlalu banyak makan daging sapi bisa menyebabkan kanker.
Dalam studi ini, para peneliti menggunakan data dari lebih 40.000 perempuan. Dalam kesimpulan awalnya, mereka menyatakan bahwa makan daging merah bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara, sementara mengonsumsi unggas justru terkait dengan risiko yang lebih rendah.
Kanker payudara telah memengaruhi sekitar 1 dari 8 wanita di Amerika Serikat (AS) selama masa hidupnya. Tingkat kanker payudara sangat bervariasi di setiap wilayah. Hal ini menyiratkan bahwa faktor lingkungan dan gaya hidup juga turut berperan.
Memahami apa yang menyebabkan variasi ini dapat membantu para ilmuwan menemukan cara untuk meminimalkan risiko kanker payudara. Oleh sebab itu, beberapa peneliti berfokus pada bagaimana nutrisi berdampak pada kanker.
Sebuah studi baru-baru ini menyelidiki peran potensial daging merah dalam risiko kanker payudara. Para ilmuwan telah mengaitkannya dengan beberapa jenis kanker, tetapi perannya dalam risiko kanker payudara masih kurang jelas.