Mengharukan, Pak Kapolda Membantu Penjudi Kawakan
Kebisaan Supriyadi berjudi membuatnya tidak bisa menabung. Gajinya sebagai buruh bangunan hanya mampu bertahan kurang dari tiga hari. Semuanya ludes di arena judi. “Sabtu terima gaji, Senin sudah ludes,” lanjutnya.
Supriyadi sebenarnya ingin meninggalkan kebiasaan buruknya yang bertentangan dengan hukum itu. Terlebih, anak semata wayangnya yang baru berusia lima tahun selalu jatuh sakit kala dia kalah bermain.
Tetapi, keinginan itu sirna lantaran tergoda dengan hasil semu yang dijanjikan judi. ”Insya Allah saya akan berhenti,” janjinya.
Kendati begitu, Kapolda tidak menyinggung kebiasaan buruk Supriyadi selama ini. Ia hanya menegaskan, kepolisian ingin membantu masyarakat yang kurang mampu. “Masih banyak masyarakat kurang mampu di sekitar kita,” ungkapnya.
Kapolda menyebut bantuan yang diserahkan senilai Rp 14 juta. Uang ini hasil bantingan anggota Polda DIY usai apel pagi beberapa waktu lalu.
”Saat itu saya bilang kepada anggota. Uang Rp 1000 itu bisa menjadi ganjel (penyelamat dari) neraka,” tegasnya.
Sementara Bhabinkamtibmas Polsek Bantul Bripka Winardi menambahkan, selama dua bulan terakhir intensif mendekati Supriyadi. Dia rutin datang ke rumahnya selepas piket. “Memotivasinya agar berhenti berjudi,” jelasnya.
Selain Supriyadi, ada empat warga Bantul yang didekati Winardi. Sebagian merupakan residivis. Sebagian guru mengaji. Semuanya juga mendapatkan bantuan dari polda DIY.