Mengintip Syuting HBO Asia Originals, Invisible Stories
jpnn.com - Flat dan coffee shop. Dua hal itu dan dinamika kehidupan sehari-hari warga Singapura diwujudkan HBO Asia Originals dalam drama berseri Invisible Stories.
Untuk keperluan tersebut, HBO Asia melakukan syuting tahap awal untuk serial yang disutradarai Ler Jiyuan itu kemarin (24/6). Durasi setiap seri yang rencananya tayang Desember tersebut hanya 30 menit. Total ada enam episode untuk Invisible Stories.
Jiyuan menuturkan, karyanya menyoroti sisi gelap dan kisah yang tak terungkap dari negeri mungil itu. Dia telah menyiapkan sederet nama talent. Di episode perdana, ada Yeo Yann Yann yang berperan sebagai Lian dan Devin Pan sebagai Brian.
Dikisahkan, Lian memiliki anak autis bernama Brian. "Saya sangat menyukai akting Devin dan Yann Yann. Keduanya terlihat natural saat berakting, apalagi Devin," ujar Jiyuan saat ditemui Jawa Pos di lokasi pengambilan gambar.
Lokasi pertama di sebuah flat di Toa Payoh, tempat tinggal Lian dan Brian. Unit yang mereka tinggali di level 11, nomor 11-117. Tidak jauh dari lift flat. Tak banyak furnitur yang digunakan. Di ruang utama, ada satu televisi hitam berukuran sekitar 20 inci yang diletakkan di atas meja. TV tabung biasa.
Masih di ruang utama, di dekat pintu menuju dapur dan kamar mandi, terdapat meja khusus untuk sembahyang. Di dalam flat ada dua kamar tidur. Barang-barang yang terlihat di sana, antara lain, tisu, cermin, dan radio jadul.
Pengambilan gambar kedua berlokasi di sebuah coffee shop di Toa Payoh. "Ketika membeli kopi di coffee shop, misalnya. Kita tak pernah tahu kehidupan pembuat kopi itu, bukan? Inilah yang diungkap di Invisible Stories," tutur sutradara drama TV Singapura Gone Case dan The Love Machine tersebut.
Pria yang menyutradarai sekaligus menulis naskah film pendek The Drum itu memulai riset untuk Invisible Stories pada Desember 2018. Pengorbanan dan perjuangan seseorang akan menjadi highlight dalam serial tersebut.