Mengunjungi Makkah dengan Wajah Baru (2-habis)
Untuk Haji, di Arafah Ada Tiga Stasiun MonorailSenin, 01 November 2010 – 07:10 WIB
Menurut pekerja dari Pakistan dan Bangladesh, setiap hari kereta diuji coba dari Stasiun Arafah ke Mina. Musim haji ini pasti dioperasikan. Namun, tidak penuh, hanya 35 persen dan penggunanya sebatas jamaah Saudi dan Timur Tengah, yang berjumlah 150.000 hingga 200.000 jamaah. Kereta ini akan bergerak secara shuttle (bolak-balik).
Kalau wukuf tahun ini jatuh pada Senin 9 Zulhijah atau 15 November, berarti dua minggu lagi harus dioperasikan. Melihat para pekerja Tiongkok yang ngebut mengerjakan finishing di stasiun, tampaknya, mereka memburu target tanggal pengoperasian itu.
Dari atas stasiun saya melihat permukiman sementara berbentuk kontainer untuk menampung pekerja dari Tiongkok yang konon berjumlah ribuan orang. Pada musim haji tahun ini ratusan pekerja Tiongkok pulang ke tanah airnya. Saya melihat mereka naik pesawat Garuda. Ini berarti mereka ke Jakarta dulu baru ke Beijing. Kebanyakan tidak bisa berbahasa Inggris, tapi wajah-wajah mereka tampak cerah. Pekerja dari Tiongkok itu masih akan menetap di Saudi sampai proyek perkeretaapian tersebut selesai. Konon di antara mereka ada yang telah masuk Islam.
Di Arafah ada tiga stasiun. Jamaah harus berjalan kaki 300 meter untuk mencapai stasiun. Begitu juga di Muzdalifah ada tiga stasiun. Stasiun terakhir di Mina akan berlokasi di lantai empat jamarat. Nanti memang ada rencana menyambung kereta ini dengan stasiun KA di Makkah yang akan menghubungkan kota suci Makkah dan Madinah. Kereta yang menghabiskan biaya miliaran real ini mungkin hanya digunakan pada musim haji, yakni sekitar 3 sampai 5 hari.