Mengunjungi Mesir, Negeri dengan Banyak Situs Spektakuler (1)
Tari Darwish Berpadu Tari Perut di Sungai NilKamis, 05 Februari 2009 – 06:26 WIB
Sang penari pun mendatangi penonton dan berharap dapat saweran alias tip. Saya tak habis mengerti, mengapa tari sufi yang suci dan agung disandingkan head to head dengan tari perut. ''Siapa namanya?'' bisik saya ke Ahmad, pemain seruling yang kebetulan duduk dekat saya.
''Randa. Dia sudah janda. Mengapa, tertarik?'' goda Ahmad. Saya menggeleng dan kemudian tertawa dalam hati mengingat namanya cocok dengan statusnya. Sebab, kalau di Jawa, kata rondo artinya wanita yang sudah janda.
Sejak zaman Fir'aun ribuan tahun lalu, Sungai Nil selalu membawa berkah kepada warga yang menghuni sekitarnya. Kapal pesiar itu menjadi salah satu contohnya. Dengan tiket seharga 100 pound Mesir (sekitar Rp 200 ribu), perjalanan menyusuri sungai sepanjang 10 kilometer dalam waktu dua jam itu tergolong mahal. Fasilitas yang didapat hanya makan malam ala kadarnya dan itu tadi, live show dua sajian tarian "batin" yang berbeda arah tersebut.