Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengunjungi Museum Tani Jawa Jogjakarta di Imogiri, Bantul

Dirintis sejak 1998, Kemas Unik Kampanye Pertanian

Minggu, 12 Oktober 2014 – 11:33 WIB
Mengunjungi Museum Tani Jawa Jogjakarta di Imogiri, Bantul - JPNN.COM
Kepala Museum Tani Jawa Jogjakarta Kristya Bintara. Foto: Radar Jogja/JPNN

Tujuan mendirikan museum ini, kata Kris, untuk mengomunikasikan budaya pertanian kepada generasi muda. Menu-rutnya, dalam budaya tani, banyak bilai-nilai luhur yang dapat dipelajari.

“Tentang nilai kejuangan para petani yang menjunjung kejujuran, kesederhanaan dan bersahaja. Sosok petani adalah manusia yang selalu bersyukur pada sang pencipta. Ini tercermin dengan adanya budaya wiwitan sebelum panen, dan merti desa setelah panen raya,” tutur Kris.

Suami perempuan bernama Rusmilah itu menyebut nilai-nilai seperti inilah yang perlu diwariskan. “Ini karena manusia lebih banyak menuntut tanpa menikmati dan berterima kasih atas apa yang diperolehnya,” ungkapnya.

Tradisi ini, lanjutnya, tetap dilakukan oleh para petani bertradisi Jawa. Meski hasil panen sedikit, kekayaan khasanah tanah Jawa tetap dilangsungkan. Ini bukti bahwa budaya tradisi tetap menjadi pegangan dan tonggak bagi para petani.

“Alangkah indahnya ketika nilai-nilai ini bisa dipahami, diterapkan dan dilestarikan. Tidak hanya untuk bertani, filosofi hidup ini juga sangat berman-faat pada kehidupan sehari-hari,” kata ayah dari Khoirun-nisa Candra ini.

Selain memiliki misi menjaga nilai-nilai pertanian, Kris juga memberdayakan warga sekitar. Salah satunya dengan mendiri-kan paket wisata tradisi di desanya. Tujuannya untuk menghidupkan perekonomian masyarakat.

Terlebih, warga Kebonagung mayoritas merupakan petani sehingga mata pencahariannya sangat bergantung pada tiga bulan sekali. Ini karena usia produktif memasuki masa panen, adalah setiap tiga bulan.

Dalam jangka waktu tiga bulan ini, pundi-pundi perekonomian tersendat. Alhasil banyak petani yang sangat bergantung pada hasil panen tiga bulan kemudian.

Budaya bertani, kurang begitu popular bagi generasi penerus. Namun, hal itu tak mematikan semangat seorang Kristya Bintara dalam mendirikan Museum

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News