Mengunjungi Suku Badui yang Satu Kampung Golput saat Pilpres (2-Habis)
Mirip TNI, Siap Bela Negara meski Tak MemilihJumat, 10 Juli 2009 – 06:18 WIB
Puun yang merupakan kepala adat sekaligus tokoh agama suku Badui adalah kunci dari tradisi masyarakat Badui. Kepemimpinannya berdasarkan garis keturunan. Dia dipilih oleh para tetua Badui dengan seleksi dan mekanisme yang ketat. Untuk bertemu Puun bukan pekerjaan mudah. Hanya Puun sendiri yang menentukan perlu tidaknya dia menemui seseorang. Dan, ternyata dia sama saja dengan warga biasa yang juga bekerja di ladang dan tidak hidup lebih tinggi daripada warga biasa. ''Karena itu, segala instruksi Puun adalah acuan bertindak,'' katanya.
Walaupun tinggal di pedalaman hutan, warga suku Badui Dalam dikenal memiliki segudang filosofi dan petuah sufistik. Salah satu tokoh adat Badui Dalam, Ayah Mursid, mengatakan, instruksi petinggi adat sekaligus pemuka agama Sunda Wiwitan itu untuk pilpres tahun ini sangat jelas. Yakni, agar semua warga Badui menggunakan haknya secara pribadi di TPS. Artinya, semua orang Badui yang tidak sibuk atau sedang tidak berhalangan dianjurkan mencontreng di TPS.
Namun, menurut dia, mencontreng adalah hak WNI dan sesuai undang-undang berlangsung tanpa paksaan. Ini berarti pilihan diserahkan kepada setiap individu dan tidak ada yang salah jika ternyata mereka memilih golput. ''Untuk itu kami menggantinya dengan sumpah adat bahwa akan patuh pada siapa pun yang terpilih,'' katanya.