Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Mengunjungi Tel Aviv Israel, Kota Nomor Dua Setelah Silicon Valley

Selasa, 05 April 2016 – 15:58 WIB
Mengunjungi Tel Aviv Israel, Kota Nomor Dua Setelah Silicon Valley - JPNN.COM
ON 24 JAM: Salah satu sudut perpustakaan kota Tel Aviv yang diubah menjadi ruang kerja entrepreneur start-up Kamis (31/3). FOTO: Abdul Rokhim/ JAWA POS

Perdana Menteri Benyamin ”Bibi” Netanyahu langsung menggebrak meja saat diingatkan bahwa perdamaian hanya terjadi jika tentara Israel ditarik ke batas sebelum perang enam hari pada 1967. ”Menjaga tentara adalah amanat rakyat saya,” tegas Bibi dengan suara berat. 

Ketakutan juga terlihat di jalan-jalan di Israel. Tentara dengan senjata organik terselempang di pundak merupakan pemandangan biasa. Mereka harus siaga karena serangan bisa datang tak mengenal waktu. 

Karena itulah, diberlakukan wajib militer oleh Angkatan Bersenjata Israel atau yang dikenal sebagai Tzahal, akronim Tzva Hagana LeyIsrael atau Angkatan Perang Israel (Israeli Defense Forces/IDF). 

Mira Marcus, international press director Tel Aviv-Yafo Municipality (Pemerintah Kota Tel- Aviv), mengungkapkan, generasi muda Israel kini punya perspektif yang berbeda atas keterampilan militer yang mereka kuasai sejak dini. 

Jika generasi kaum pendiri mulai Perdana Menteri Ben Gurion hingga Benyamin Netanyahu mendoktrin bahwa setiap warga Israel harus ahli menggunakan senjata, menjinakkan bahan eksplosif, hingga menyelundup ke tempat musuh. Oleh kalangan muda Israel, pengalaman dan keterampilan saat masih muda itu digunakan sebagai bekal masuk dunia usaha. 

Karena itu, selepas wajib militer yang berlaku 2 tahun bagi perempuan dan 3 tahun bagi lak-laki, saat menginjak usia 18 tahun, banyak pemuda Israel yang memilih membuka bisnis baru. 

Pilihan profesi itu lebih membanggakan daripada masuk skuad penjinak bom atau bergabung di barisan depan pertempuran. ”Dilatih mandiri dan sering berada di posisi hidup dan mati saat wamil membuat entrepreneurship seperti ada di setiap DNA warga Israel,” ujar Marcus. 

Berdasar catatan di Israel Venture Capital Research Center, Israel merupakan negara dengan jumlah perusahaan pemula dengan karyawan tak lebih dari 10 orang (start-up) per kapita tertinggi di dunia. Di Israel, perusahaan start-up itu berkumpul di Tel Aviv. 

Bus yang disopiri Muta dari Kuba yang dikawal tentara perempuan peranakan Peru, Hana, dan didampingi tour guide keturunan Rusia, Lior Ben David,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close