Menhub Takjub Lihat Pesawat Karya Anak Bangsa
"Karena itu memiliki kebanggan bersama dan kita memperluas market share dan pemasaran. Kita memiliki hubungan baik dengan negara itu,kita tidak bisa menunggu lama. Bulan depan sudah ada air show dan tercatat ada pembelian dari dalam dan luar negeri saya pikir itu harus jadi momentum bahwa pesawat ini pantas untuk bersaing di kancah internasional," ujarnya.
Sementara Dirut PTDI, Alfien Goentoro mengatakan pihaknya akan terus menyelesaikan flight test ini hingga akhir 2018 agar mencapai 350 jam terbang.
"Tapi tidak hanya dengan satu product development, karena akan ada di akhir bulan Februari, satu product development untuk mendampingi supaya memenuhi menjadi 350 jam terbang”, kata Direktur Utama PTDI, Elfien Goentoro.
PTDI bersama Kementerian Perhubungan berupaya untuk mempercepat proses sertifikasi dengan cara purwarupa pesawat pertama dan kedua N219 Nurtanio akan menjalani serangkaian tes yang berbeda.
“Untuk mengejar target jam terbang, kami menggunakan dua pesawat yang kemudian bisa mempercepat proses sertifikasi, yang dimana kedua pesawat ini memiliki misinya masing-masing”, kata Chief Engineering N219 Nurtanio, Palmana Banandhi.
Purwarupa pesawat pertama N219 Nurtanio akan menjalani serangkaian pengujian yakni menyelesaikan pengujian performance dan structure test, sedangkan purwarupa pesawat kedua N219 Nurtanio akan digunakan untuk pengujian system test, seperti avionic system, electrical system dan flight control.
“Dari 100% subject flight test, itu kita bagi menjadi dua, 50:50. Sehingga nanti kegiatan-kegiatan flight test bisa dioptimalkan, tidak hanya di satu pesawat, dan ini memungkinkan untuk bisa dicapai dalam tahun ini”, jelas Palmana. (flo/jpnn)