Menikmati Ojek Birmingham Small Arms di Pematang Siantar
Jadi Motor Khas Sekelas Tunggangan Valentino RossiJumat, 20 April 2012 – 00:02 WIB
Putera menjelaskan betapa bandelnya motor BSA. Bila dibandingkan dengan Norton yang juga keluaran Inggris dan BMW dari Jerman, BSA tidak kalah. Gardan kedua motor tersebut termasuk gampang rusak. Sedangkan motor Ariel Motorcycle, sistem pemompaan olinya mudah rusak. "Itu kalau di sini lho ya," jelasnya.
Hingga kini motor BSA masih bisa diandalkan untuk mencari penghidupan bagi para pengojek. Setiap hari seorang pengojek mampu mendapatkan penghasilan sekitar Rp 300 ribu atau sedikitnya 10 penumpang. Pasalnya, tarif ojek spesial itu minimal Rp 30 ribu sekali jalan. Tarifnya juga bergantung pada jarak yang ditempuh. "Lumayanlah bisa untuk menghidupi keluarga meski sederhana," ujar Putera.
Kendati masih dibutuhkan masyarakat, keberadaan ojek BSA makin terdesak. Bukan karena munculnya kendaraan ojek lain yang menggunakan motor baru, tetapi godaan uang dari para kolektor. Sebab, ternyata banyak yang suka akan tongkrongan motor BSA. Bahkan, mereka bersedia membelinya dengan harga yang menggiurkan.