Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Menimbang Risma, Djarot dan Rizal Ramli untuk DKI

Oleh: Osmar Tanjung*

Kamis, 08 September 2016 – 22:00 WIB
Menimbang Risma, Djarot dan Rizal Ramli untuk DKI - JPNN.COM
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Foto: dokumen JPNN.Com

Tentu ada hitung-hitungan politiknya. Hanya saja, pertanyaannya adalah siapa yang akan diusung PDI Perjuangan?

Kalau merujuk pada nama kader PDI Perjuangan yang belakangan ini disebut-sebut dalam bursa bakal calon gubernur DKI, pilihan memang bisa jatuh ke Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini atau Gatot S Hidayat yang kini menjadi wakil gubernur DKI. Tapi jika mau melihat konsep Trisakti dan Nawacita, maka ada nama mantan Menko Maritim Rizal Ramli yang belakangan mendapat julukan Si Rajawali Ngepret.

Namun, sejauh mana kans nama-nama yang akan dipilih Megawati untuk dimajukan ke pilkada DKI lewat PDIP? Mari kita berhitung secara sederhana.

Untuk Risma, sudah jauh-jauh hari menyatakan ketidakinginannya dicalonkan menjadi cagub pada pilkada DKI. Risma juga sudah terikat janji dengan warga Surabaya untuk menyelesaikan masa jabatannya. Warga Surabaya lebih membutuhkan Risma.

Namun, jika Megawati menghendaki Risma maju di pilkada DKI, maka salah satu kader terbaik PDIP itu akan taat pada pemimpinnya. Risma sepertinya akan mau dimajukan oleh PDIP pada pilkada DKI.

Namun, ada risiko juga jika PDIP memboyong Risma ke Jakarta. Jika Risma kalah, maka PDIP bukan hanya gagal menang di pilkada DKI, tapi juga kehilangan Surabaya yang selama ini juga jadi incaran partai lain.

Kalaupun Risma menang di DKI, PDIP berpotensi kehilangan Surabaya. Meski Wisnu Sakti Buana yang kini wakil wali kota Surabaya merupakan kader PDIP, namun belum tentu ia bisa mempertahankan kejayaan partai pemenang Pemilu 2014 itu. Bagi masyarakat Surabaya pun Wisnu belum bisa sekaliber Risma.

Tapi jika Risma kalah di Jakarta, tentu lebih tragis bagi PDIP. Sudah kalah di DKI, masih kehilangan Surabaya pula. Kehilangan dua kota terbesar di Indonesia bisa berdampak pada capaian PDIP pada Pemilu 2019.

FAKTA penolakan dari berbagai kalangan terhadap Basuki T Purnama semakin santer muncul setiap hari dari berbagai penjuru DKI Jakarta. Ada yang sekadar

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close