Meningkat Drastis, Penyaluran Kredit Bank DKI Tembus Rp 48 Triliun sepanjang 2022
Kredit dengan skala lebih besar pun tumbuh sangat baik, seperti kredit sindikasi tumbuh secara signifikan sebesar 70,29 persen dari Rp 3,71 triliun menjadi Rp 6,31 triliun di Desember 2022.
Kredit komersial tumbuh 15,40 persen menjadi Rp 16,51 triliun pada 2022 dari Rp 14,30 triliun di tahun sebelumnya. Kemudian, kredit menengah tumbuh 67,28 persen dari Rp 1,13 triliun menjadi Rp 1,89 triliun di Desember 2022.
Fidri menambahkan bahwa atas pencapaian kinerja tersebut turut mendorong peningkatan laba bersih Bank DKI pada Desember 2022 menjadi Rp 939,11 miliar, yang merupakan pencapaian laba tertinggi perseroan sejak berdiri.
“Laba tumbuh 29,11 persen dibandingkan periode Desember 2021 sebesar Rp 727,36 miliar,” tuturnya.
Hal ini juga seiring didukung adanya peningkatan total aset sebesar 11,51 persen menjadi Rp 78,88 triliun pada Desember 2022, dari Rp 70,74 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI Romy Wijayanto merincikan kenaikan laba bersih Bank DKI dicapai melalui peningkatan pendapatan bunga menjadi Rp 4,53 triliun pada Desember 2022 dari Rp 3,88 triliun pada periode tahun sebelumnya.
Selain itu, peningkatan transaksi pada platform digital memainkan peran besar dalam mendongkrak pertumbuhan fee-based income sebesar 27,71 persen menjadi Rp 576,01 miliar pada Desember 2022.
“Kendali yang baik terhadap beban bunga mempengaruhi peningkatan pendapatan bunga bersih sebesar 8,92 persen menjadi Rp 2,93 triliun pada Desember 2022, dari Rp2,69 triliun pada Desember 2021,” jelas Romy. (mcr4/jpnn)