Meninjau Layanan Pendidikan Anak-Anak WNI di Filipina (2-Habis)
Dirikan SMP Terbuka agar Siswa Tahu Nenek MoyangKamis, 29 November 2012 – 00:02 WIB
Karena itu, agar anak-anak tersebut tidak "loss contact" dengan negaranya, pemerintah Indonesia membuka SMP Terbuka di Tupi dan Laensasi. "Untungnya anak-anak ini semangat," tutur PNS (pegawai negeri sipil) yang harus merantau di negeri orang itu.
Di SMP terbuka itu, anak-anak WNI tidak dibebani banyak pelajaran. Selain pelajaran bahasa Indonesia, mereka diajari kursus pengetahuan Indonesia dasar (KPID). Pengetahuan tersebut berisi tentang UUD 1945, Pancasila, serta budaya Indonesia.
Istri Dian Andipriatna itu menyatakan, pengajaran bahasa Indonesia menjadi yang utama. "Kemampuan berbahasa Indonesia anak-anak itu benar-benar nol," katanya.