Menjadi Aneh di Hussainiah
Oleh Dahlan IskanDi rakaat pertama saya sudah kecolongan: teriak ‘amiiin’ sendirian. Saat imam selesai membaca Al-Fatihah.
Terulang pengalaman pertama dulu: saat salat berjemaah di Beijing. Rakaat-rakaat berikutnya saya tidak lagi teriak ‘amiiin’.
Eh, kecolongan lagi. Masih di rakaat pertama: setelah bacaan surah saya langsung menundukkan badan, rukuk.
Ternyata mereka tidak langsung rukuk. Baca doa dulu. Mirip kunut itu.
Terpaksa saya membatalkan rukuk. Ikut angkat tangan. Dan ikut menyahut ‘amiin’ beberapa kali.
Kok tulisan ini jadi teknis sekali ya. Maafkan pembaca Disway yang Kristen. Atau Buddha. Atau Hindu. Atau Konghucu.
Sekaligus menunjukkan bahwa tata cara peribadatan itu memang rumit. Di semua agama.