Menjaga Keselamatan Kerja di Sektor Migas lewat Digitalisasi
Sebagai contoh hasilnya, untuk kinerja keselamatan pada 2020, PT CPI mencatatkan nihil fatalitas dan cedera serius dalam pekerjaan.
”Penerapan digitalisasi semakin meningkatkan kinerja PT CPI sehingga manfaat kegiatan operasi migas kepada negara dan rakyat Indonesia kian optimal. Berbagai inovasi dilakukan selaras dengan nilai yang dianut Perusahaan, yakni kinerja tinggi, agar tetap unggul di berbagai situasi bisnis,” tutur Albert.
Digitalisasi di PT CPI merupakan suatu perjalanan panjang dari pemanfaatan teknologi dan data untuk peningkatan kinerja bisnis.
Pada 1997, sekitar 50 sumur produksi pertama kali dipasang Supervisory Control and Data Acquisition (SCADA) dan terkoneksi ke dalam sistem IT.
Pemasangan SCADA di sumur produksi terus ditingkatkan. Sampai saat ini sudah lebih dari 4.000 sumur produksi yang terkoneksi sehingga pengumpulan data dan pemantauan sumur bisa dilakukan secara real time.
Pada 2000, PT CPI mulai menerapkan konsep data foundation, data architecture, dan gudang data (data warehouse) untuk mengelola dan mengintegrasikan data dari berbagai sumber data.
Sumber data utama didapatkan dari aplikasi-aplikasi pengeboran, produksi, operasi, pemeliharaan, reservoir, geologi, dan lain-lain.
Dengan dasar yang kuat ini, pada tahun 2016 PT CPI meningkatkan pemanfaatan teknologi digital secara luas dan terintegrasi dengan membentuk Integrated Optimization Decision Support Center (IODSC) di Minas, Siak.