Menjelang COP-27 dan KTT G20, Ketum Kadin Arjsad Rasyid Bertemu Paus Fransiskus, Nih Agendanya
![Menjelang COP-27 dan KTT G20, Ketum Kadin Arjsad Rasyid Bertemu Paus Fransiskus, Nih Agendanya Menjelang COP-27 dan KTT G20, Ketum Kadin Arjsad Rasyid Bertemu Paus Fransiskus, Nih Agendanya - JPNN.COM](https://image.jpnn.com/resize/570x380-80/arsip/normal/2022/11/04/ketua-umum-kamar-dagang-dan-industri-kadin-indonesia-arsjad-oslh.jpg)
Paus Fransiskus, dalam beberapa kesempatan belakangan ini juga menyerukan hal yang sama terkait panggilan dan solidaritas umat manusia terhadap pemulihan dunia dan lingkungan.
Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk melakukan pertobatan ekologis, sekaligus memberikan pesan kuat kepada para pemimpin dunia yang hadir di COP-27 di Mesir dan G20 untuk secara serius memikirkan pengurangan jejak karbon dari aktivitas manusia.
Lebih lanjut, Paus Fransiskis menekankan dampak yang tak terkirakan dari bencana ekologis akibat perubahan iklim dan konflik geopolitik, seperti kekeringan, banjir, angin topan, krisis pangan, krisis air, serangan hama dan penyakit, serta ancaman terhadap kehilangan sumber-sumber penghidupan yang layak.
Melalui ensiklik “Laudato Si,” Paus Fransiskus mendorong aksi nyata dan memberikan pesan universal kepada dunia untuk menghentikan kehancuran bumi yang disertai dengan degradasi kehidupan umat manusia yang sedang dirasakan saat ini.
Ketika ditanya terkait KTT G20 dan B20 di Bali, Arsjad menjelaskan, sesuai dengan tema B20 “Advancing Innovative, Inclusive, and Colaborrative Growth” pertemuan di Bali Indonesia mengedepankan pentingnya keadilan ekonomi di setiap tingkat sosial ekonomi dengan mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan dan dialog lintas kepercayaan dalam upaya mewujudkan keadilan ekonomi.
Dengan adanya KTT G20 dan B20 di Bali, para pemimpin dunia memikirkan cara dunia melakukan transformasi untuk menghadirkan gerakan bersama dalam melakukan pemulihan dunia dari aktivitas ekonomi yang mengancam.
“Seperti mempromosikan pengurangan emisi karbon, kerja sama dagang yang inklusif, dan sejumlah legacy lain yang terarah pada visi keberlanjutan, yang pada akhirnya menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh dunia,” kata dia.(fri/jpnn)