Menkes Budi Gunadi Dorong Perbaikan Fasilitas Rumah Sakit
"Kami menggunakan 13 software medis dan nano medis untuk meningkatkan keselamatan pasien. Hal ini penting karena kami ingin menstandardisasi tingkat pelayanan medis. Semua peralatan medis kami dari ventilator di ICU, monitor dan seluruh sistem komputer telah terintegrasi secara otomatis,” terang Ben.
Dia juga memaparkan adanya kerja sama RS Mandaya Royal Puri dengan The Clinic – Cleveland Clinic serta Royal Brompton & Harefield Hospital yang merupakan rumah sakit khusus jantung guna membuat tinjauan medis secara virtual seputar kondisi yang kompleks.
Menkes Budi menilai perubahan cara menangani pasien ini bisa juga diaplikasikan oleh rumah sakit lain, khususnya milik pemerintah.
“Rumah sakit-rumah sakit di Indonesia banyak yang berkonsentrasi bagaimana bisa memberikan layanan medisnya, terutama rumah sakit milik pemerintah tapi suka lupa memikirkan bagaimana memberikan layanan tinggal di RS karena RS adalah tempat tinggal yang tidak nyaman, sebagus apa pun rumah sakitnya. Untuk itu, RS harus dibuat nyaman," tutur pria yang akrab disapa BGS itu.
Dengan begitu, dia mengajak beberapa direktur rumah sakit vertikal Kementerian Kesehatan untuk melakukan renovasi pelayanan dan fasilitas medis dalam skala besar.
Menkes Budi juga mengharapkan kerja sama formal dengan rumah sakit-rumah sakit di berbagai negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Inggirs, Jerman, dan lainnya.
Dengan begitu, jalur pertukaran dokter dan tenaga kesehatan bisa terbuka untuk bertukar ilmu pengetahuan baik teori maupun praktik.
“Pesannya ke depan adalah selain nyaman untuk tinggal, RS itu juga harus pelayanan medisnya baik. Saya senang sekali melihat bahwa sudah ada kerjasama khususnya dengan Cleveland Clinic karena untuk memberikan pelayanan medis yang baik, dokternya juga harus baik dan memiliki pengalaman yang baik juga," ucap dia. (mcr9/jpnn)