Menko Airlangga Dorong Integrasi Sistem Digitalisasi Kepelabuhanan Secara Real Time
jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian terus memberikan dukungan bagi transformasi digital, di antaranya terkait penerapan sistem Inaportnet di seluruh pelabuhan di Indonesia.
Penerapan Inaportnet sendiri merupakan bagian dari National Single Window (NSW) dan Nasional Logistics Ecosystem (NLE) yang diharapkan mempercepat efisiensi pelayanan di pelabuhan.
“Kita harus memperkuat sistem logistik nasional dengan KPI (Key Performance Indicators) yang mampu menggambarkan kondisi logistik secara real time, dan salah satu indikator adalah logistic cost, realibility, speed, dan agility ataupun adaptability,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Sabtu (25/11).
Menurut Menko Airlangga, hal tersebut penting untuk menghadapi pertumbuhan peti kemas global yang pada 2024 menurut Drewry Maritime Research akan meningkat sebesar 4,1 persen.
Sementara Asia sendiri merupakan kontributor utama peti kemas global yang akan mengalami pertumbuhan sebesar 3,5 persen.
“Kolaborasi, sinergi, dan integrasi sistem antara Inaportnet, NLE, dan sistem digitalisasi lainnya perlu dilakukan secara real time dengan pusat pengendali operasi sehingga data mulai dari order sampai dengan billing sudah terdigitalisasi oleh para pengguna jasa,” tegas Menko Airlangga.
Dia menyampaikan sistem Inaportnet akan bermanfaat bagi penyelenggara pelabuhan untuk penertiban administrasi.
Selain itu, sistem Inaportnet juga sebagai tools pengawasan lalu lintas kapal di pelabuhan.